Gudeg dikenal sabagai makanan kuliner khas Yogyakarta yang memiliki cita rasa enak dan unik. Bagi para pencari kuliner, makanan ini pasti sudah menjadi daftar makanan yang wajib dicicipi, sekaligus dibawa pulang sebagi oleh-oleh.
Pada umumnya, kuliner bercita rasa manis ini terbuat dari buah nangka muda atau gori dan diolah hingga menghasilkan rasa manis, gurih dan legit. Biasanya gudeg disantap dengan nasi putih dan disajikan bersamaan dengan ayam, telur, atau tahu yang dimasak dengan teknik bacem.
Terdapat dua macam gudeg yang menggunakan gori sebagai bahan utamanya, di antaranya kering dan basah. Selain dari gori, makanan ini juga bisa dibuat dengan manggar atau putik bunga kelapa dan bisa ditambahkan bambu muda.
Sejarah gudeg sejak zaman Majapahit

Dilansir Tirto, gudeg mempunyai sejarah panjang. Jenis makanan isi disebut sudah dikenal sebelum Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta berdiri. Kabarnya, resep makanan ini telah ditemukan pada zaman Panembahan Senopati (1587-1601), yaitu pendiri Kesultanan Mataram Islam yang merupakan kakek dari Sultan Agung.
Ketika ingin mendirikan Kesultanan Mataram Islam, Panembahan Senopati harus membuka hutan belantaranya, hutan itu dikenal dengan sebutan Alas Menteok. Prajurit dan kaum pekerja berbondong-bondong menebang hutan yang kelak bernama Yogyakarta. Di dalam hutan itu ternyata terdapat pohon nangka dan pohon kelapa yang melimpah.