Makna filosofi mie gomak
Mi gomak ternyata menyimpan banyak makna filosofis di balik namanya. Dilansir dari laman tourtoba, kata 'gomak' memiliki arti 'digenggam' atau sebuah 'genggaman'.
Makna ini dinilai menjadi asal usul mi gomak. Alasan mengapa mi gomak erat dengan filosofi 'genggaman'? Hal itu lantaran zaman dahulu memang membuat mi gomak dengan cara menggenggam mie untuk dimasak bersama bumbu.
Mie gomak bisa disajikan dalam dua versi yaitu berkuah dan goreng. Mie gomak rebus biasanya dibuat terpisah dengan kuah dan sambal.
Kuah mi gomak terlihat kental dan bersantan yang sekilas mirip dengan gulai namun warnanya yang tidak terlalu kuning karena menggunakan sedikit kunyit, bahkan nyaris berwarna putih. Sementara itu, mie gomak goreng dibuat tanpa kuah dan dicampur dengan sambal.
Mi gomak sebenarnya bisa ditemukan hampir di semua daerah di Sumatera Utara. Namun, penjual mi gomak lebih banyak ditemukan di warung pinggir jalan sepanjang Siantar, Parapat, Balige, Labuhan Batu, Sibolga sampai Tapanuli.