Tidak hanya menggunakan bahan daging, terkadang bahan lainnya turut masuk di dalam penyajiannya seperti, tahu, tempe, telur, dan lain-lain yang sesuai selera masing-masing.

Sejarah semur
Semur sangat populer di Indonesia, namun tercatat ada lima budaya yang ikut meramu makanan dengan sumber bahan protein hewani ini.
Dilansir laman Tempo, sejarawan JJ Rizal menuturkan semur dipengaruhi oleh budaya Eropa, Timur Tengah, India, China, dan Indonesia.
"Nama semur itu dari orang Belanda, dari kata stomerijj," katanya pada 2011 silam.
Stomerijj atau steamer (kukusan) adalah salah satu alat masak. Zaman penjajahan mayoritas orang Belanda memiliki pekerja orang Indonesia.